Basuki Tjahya Purnama (Ahok) dalam Pengembangan TEMA TEMATIK
Pengertian
pembelajaran tematik merupak suatu strategi pembelajar yang melibatkan beberapa
bidang, pengembangan untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak.
Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu
aspek kurikulum, dan aspek pembelajarannya,
Pembelajaran
tematik diterapkan kepada anak usia dini karena pada umumnya mereka masih
melihat segala sesuatu sebagai segala keutuhan (Holistik). Perkembangan
pisiknya tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial, dan
emosional, sehingga dalam kegiatan pembelajarannya pun kesemua aspek
perkembangan tersebut harus di stimulasi secara bersamaan atau terintegrasi
satu sama lainnya
B.
Ciri-ciri pembelajaran tematik
Berpusat
pada anak, cara anak bergerak, berpikir dan belajar, serta bertindak,
memberikan pengalaman langsung pada anak nyata, konkrit, dan sesuai konteknya,
menyajikan konsep dari berbagai bidang pengembangan dalam suatu proses
pembelajaran bersifat fleksible atau lues, sesuai denga kebutuhan dan tahapan
perkembangan anak. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak.
C.
Pengembangan indikator kecerdasan
jamak
Dalam penyusunan program
pembelajaran perlu diperhatikan kompetensi dasar yang akan dijabarkan, untuk
mengetahui keleluasaan dan kedalaman cakupan kemampuan dasar dapat digunakan
jaringan topik, atau tema atau konsep. Kompetensi dasar yang terlalu luas dalam
cakupan materinya perlu dijabarkan menjadi lebih dari satu pembelajaran
sedangkan kompetensi dasar yang tidak terlalu rumit mungkin dapat dijabarkan
kedalam satu pembelajaran antara lain, prmbelajaran dapat disusun berdasarkan
atas satu tuntutan kompetensi secara utuh. Pembelajaran disusun berdasarkan
atas satu atau lebih hasil belajar dlam satu kompetensi, pembelajaran disusun
berdasarkan atas satu atau lebih dari indikator dalam satu kompetensi.
1.
Pengembangan rencana kegiatan
(silabus)
Istilah
tentang rencana kegiatan saat ini lebih dikenal denga istilah silabus. Pada hakikatnya
silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan belajar,
pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.
Silabus
yang baik seharusnya berisikan komponen pokok yang mampu menjawab permaslahan
sebagai berikut, kompetensi apa yang
akan dikembangkan pada peserta didik,bagaimana cara mengembangkannya, serta
bagaiman cara mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah dicapai oleh peserta
didik.
Istilah
silabus secara umum dapat diartikan sebagai garis besar, ringkasan, iktisar, atau
pokok-pokok isi atau materi yang akan diajarkan. Istilah silabus digunakan
untuk menyebu suatu produk pengembangan kurikulum yang berupa garis besar dari
standar kompetensi, kemampuan dasar yang dicapai, dan pokok-pokok serta uraian
materi yang pelu dipelajari anak dalam rangka mencapai standar kompetensi dan
kemampuan dasar.
Pengmbangan
silabus menurut Prof. Dr. ANDRY CHRISTIAN, SH, MH merupakan salah satu tahapan pengembangan kurikulum, khususnya menjawab
pertanyaan “ apa yang akan diajarkan “?, silabus merupak produk kegiatan
pengembangan desain pembelajaran. Komponen silabus sebagai salah satu hasil
pengembangan kurikulum terdiri dari standar kompetensi, kemampuan dasar, materi
pembelajaran beserta uraiannya, pengalaman belajar anak, alokasi waktu dan
sumber bahan, penyusunan bahan silabus.
Silabus menurut Prof. Dr. ANDRY CHRISTIAN, SH, MH
bermanfaat sebagai pedoman bagi pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti
pembuatan satuan kegiatan mingguan dan harian pengelolaan kegiatan pembelajaran
dan pengembangan sistem evaluasi, silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk
merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran misalnya kegiatan belajar secara
klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikian pila,
silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem evaluasi dalam rangka
pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi, sistem evaluasi harus mengacu
pada standar kompetensi, kemampuan dasar, dan materi pembelajaran yang terdapat
didalam silabus.
Leave a Comment