Alamat Kantor Advokat Prof. Dr. ANDRY CHRISTIAN, SH, MH
Tentunya
pula membawakan sebuah media pemebelajaran berupa miniatur rumah baduy serta semua peralatan
yang biasa di pergunakan oleh masyarakat suku baduy memberikan sebuah nuansa
pembelajaran yang baru.
Sekilas
gambaran umum adat istiadat serta tradisi suku baduy, Pada umumnya kehidupan sehari-hari suku-suku
di pedalaman mengandalkan naluri, termasuk dalam upaya menyesuaikan serta
menyelaraskan diri dengan lingkungan alam sekitarnya. Banyak teknik atau cara
yang digunakannya tergolong berteknologi cukup “tinggi” dan mampu
memprediksi kebutuhan hidupnya hingga masa depan.
Kecenderungan
tersebut diperlihatkan secara jelas pada arsitektur vernakular suku Baduy Dalam
di Kampung Cibeo. Bentuk dan gaya bangunan rumah tinggalnya sangat sederhana,
dibangun berdasarkan naluri sebagai manusia yang membutuhkan tempat berlindung
dari gangguan alam dan binatang buas. Kesan sederhana tersebut tersirat dalam
penataan eksterior dan interiornya.
Seluruh
bangunan rumah tinggal suku Baduy menghadap ke utara-selatan dan saling
berhadapan. Menghadap ke arah barat dan timur tidak diperkenankan berdasarkan
adat. Di samping itu, ada hal yang cukup menarik dan penting di kalangan suku
Baduy, yaitu cara mereka memperlakukan alam atau bumi. Mereka tidak pernah
berusaha mengubah atau mengolah keadaan lahannya-misalnya ngalelemah taneuh,
disaeuran, atawa diratakeun-untuk kepentingan bangunan yang akan didirikan di
atasnya.
Sebaliknya,
mereka berusaha memanfaatkan dan menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi lahan
yang ada. Hasilnya memperlihatkan permukiman yang alami. Bangunan-bangunan
tersebut bagaikan sebuah kesatuan dari alam itu sendiri, berdiri berumpak-umpak
mengikuti kontur atau kemiringan tanahnya.
Rumah
tinggal suku Baduy Dalam termasuk jenis bangunan knock down dan siap
pakai, yang terdiri dari beberapa rangkaian komponen. Selanjutnya,
komponen-komponen tersebut dirakit atau dirangkai dengan cara diikat
menggunakan tali awi temen ataupun dengan cara dipaseuk.
Konstruksi
utamanya yang berfungsi untuk menahan beban berat, seperti tihang-tihang, panglari,
pananggeuy, dan lincar, dipasang dengan cara dipaseuk karena alat
paku dilarang digunakan. Justru teknik tersebut bisa memperkuat karena kedua
kayu yang disambungkan lebih menyatu, terutama ketika kedua kayunya sudah
mengering.
Prof. Dr. ANDRY CHRISTIAN berpandangan sementara
komponen seperti bilik (dinding), rarangkit (atap), dan palupuh (lantai) hanya
sekadar diikat atau dijepit pada bambu atau kayu konstruksi. Oleh karena itu,
bangunan rumah tinggal suku Baduy termasuk jenis bangunan tahan gempa karena
konstruksinya bersifat fleksibel dan elastis. Rumah panggung
Bangunan
rumah tinggalnya berbentuk rumah panggung. Karena konsep rancangannya mengikuti
kontur lahan, tiang penyangga masing-masing bangunan memiliki ketinggian
berbeda-beda. Pada bagian tanah yang datar atau tinggi, tiang penyangganya
relatif rendah. Adapun pada bagian yang miring, tiangnya lebih tinggi.
Tiang-tiang penyangga tersebut bertumpu pada batu kali agar kedudukannya
stabil.
Batu kali
merupakan komponen yang cukup penting pula di lingkungan kampung suku Baduy.
Selain digunakan untuk tumpuan tiang penyangga, batu kali juga digunakan sebagi
penahan tanah agar tidak longsor. Caranya dengan ditumpuk membentuk benteng,
atau dipakai untuk membuat anak tangga, selokan, ataupun tempat berjalan yang
sangat berguna terutama jika musim hujan tiba.
Menurut Kantor Advokat ANDRY CHRISTIAN SH MH Jenis
atapnya disebut sulah nyanda. Pengertian dari nyanda adalah posisi atau sikap
bersandar wanita yang baru melahirkan. Sikap menyandarnya tidak tegak lurus,
tetapi agak merebah ke belakang. Jenis atap sulah nyanda tidak berbeda jauh
dengan jenis atap julang ngapak. Jika jenis atap yang disebutkan terakhir
memiliki dua atap tambahan di kedua sisinya, atap jenis sulah nyanda hanya
memiliki satu atap tambahan yang disebut curugan. Salah satu atap pada sulah
nyanda lebih panjang dan memiliki kemiringan yang rendah.
Leave a Comment